Psikolog bagikan tips mencegah kesedihan pada anak usai liburan
Liburan merupakan waktu yang sangat dinanti-nantikan oleh anak-anak. Mereka bisa bermain sepuasnya, bertemu dengan teman-teman, dan menikmati waktu luang tanpa harus khawatir dengan pelajaran sekolah. Namun, ketika liburan berakhir dan mereka harus kembali ke rutinitas sekolah, beberapa anak mungkin merasa sedih dan kecewa.
Kesedihan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti rasa kehilangan kebebasan yang mereka nikmati selama liburan, perpisahan dengan teman-teman yang hanya bisa mereka temui saat liburan, atau bahkan rasa takut menghadapi tugas-tugas sekolah yang menanti. Untuk mencegah kesedihan ini, para psikolog memberikan beberapa tips yang bisa diterapkan oleh orangtua:
1. Berikan waktu untuk anak untuk beradaptasi kembali dengan rutinitas sekolah. Jangan langsung memberikan tekanan pada mereka untuk belajar atau menyelesaikan tugas sekolah begitu mereka pulang dari liburan.
2. Ajak anak untuk bercerita tentang pengalaman menarik yang mereka alami selama liburan. Hal ini bisa membantu mereka mengenang kenangan indah dan memperkecil rasa sedih yang muncul.
3. Berikan dukungan dan pujian pada anak saat mereka kembali ke sekolah. Beri mereka semangat dan dorongan untuk menghadapi tugas-tugas sekolah dengan baik.
4. Ajak anak untuk beraktivitas fisik yang menyenangkan, seperti bermain di taman atau bersepeda. Aktivitas fisik bisa membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood anak.
5. Berikan waktu untuk anak untuk bersantai dan menikmati waktu luang mereka di rumah. Dengan memberikan waktu untuk beristirahat, anak bisa merasa lebih segar dan siap menghadapi rutinitas sekolah.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, diharapkan kesedihan anak usai liburan bisa diminimalisir dan mereka bisa kembali ke sekolah dengan semangat dan motivasi yang tinggi. Orangtua juga perlu memberikan perhatian dan dukungan pada anak agar mereka merasa didengar dan dipahami dalam menghadapi perasaan kesedihan yang muncul. Semoga dengan adanya dukungan dari orangtua dan psikolog, anak-anak bisa menghadapi perubahan dari liburan ke sekolah dengan lebih baik.